Selasa, 23 September 2014

Karena Allah kita bertemu


Ada yang pernah dapat surat cinta? Wah pasti bukan kepalang rasanya ya. Apalagi dari orang yang kita sukai dan diidamkan. Hmm.. kalo surat cinta dari sodara sendiri ada yang udah pernah dapat belum?. Rasanya luarr biasa bahagia campur terharu. Dipenghujung pertemuan ini, semua nya berubah menjadi mellow. Yang awalnya heboh jadi berubah terharu. Tak segan pula menitikkan airmata mengenang masa-masa preklinik dan sebelum menemukan lingkaran ini. Dalam lingkaran indah ini, kita bertemu. Allah sematkan jiwa-jiwa kita untuk bertemu dan memadu kasih dalam dekapan ukhuwahnya. Allah izinkan pertemuan hati kita sehingga menjadi ikatan yang saling menasehati dan saling mendoakan sahabatnya. Rindu masa-masa kita bersama lagi. Masa-masa saling mencemooh dan mencibir padahal di dalam hati sayang dan selalu mendoakan sahabat di setiap shalatnya. Mendoakan masing-masing kita menjadi orang yang berguna. Mendoakan dipertemukan lagi kelak di surga oleh Allah. Saat kau disurga nanti jangan lupakan aku wahai sahabat. Karena mereka yang saling mengasihi karena Allah kelak nanti akan dipertemukan kembali disurga Allah. Amiin..
Mencatut sikit kata-kata penulis buku “Dalam Dekapan Ukhuwah”-Salim A Fillah.
“Kau mengatakan,”Dalam tiap takdir kesalahanmu padaku, aku senantiasa berharap takdir kemaafanku mengiringinya.” Kujawab lirih, “Dalam tiap takdir kejatuhanmu, semoga tertakdir pula uluran tanganku.” Maka kita pun bersenandung, “Dalam takdir ukhuwah kita, semoga terbangun kokoh menara cahaya, Tempat kita bercengkrama kelak di surga.”
Dalam dekapan ukhuwah kita tersambung bukan untuk saling terikat membebani melainkan untuk saling tersenyum memahami dan saling mengerti dengan kelembutan nurani.
Ketika kubaca firmanNya, “sungguh tiap mukmin bersaudara” Aku merasa, kadang ukhuwah tak perlu dirisaukan. Tak perlu, karena ia hanyalah akibat dari iman. Aku ingat pertemuan pertama kita, ukhti sayang. Dalam dua detik, dua detik saja. Aku telah merasakan perkenalan, bahkan kesepakatan. Itulah ruh-ruh kita yang saling menyapa, berpeluk mesra. Dengan iman yang menyala,mereka telah mufakat. Meski lisan belum saling sebut nama, dan tangan belum berjabat.

Ya kubaca lagi firmanNya “sungguh tiap mukmin bersaudara”. Aku makin tahu, persaudaraan tak perlu dirisaukan. Karena saat ikatan melemah, saat keakraban kita merapuh. Saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan terasa siksaan. Saat pemberian bagai bara api, saat kebaikan justru melukai. Aku tahu, yang rombeng bukan ukhuwah kita. Hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau mengerdil. Mungkin dua-duanya, mungkin kau saja. Tentu terlebih sering, imankulah yang compang-camping.

Karena persaudaraan kita begitu berarti bagiku dan hidupku selama ini. Terimakasih sahabat.
Uhibbufikum fillah ukhti.. J

Senin, 22 September 2014

JANGAN KELIRU MEMANTASKAN DIRI

JANGAN KELIRU MEMANTASKAN DIRI

Bersibuk memantaskan diri karena jodoh, bukan lagi karena Allah.
Terbakar semangat menikah, tanpa menyadari niat berbelok,
tak lagi untuk ibadah.

baca selengkapnya ya...

-------------------------

Salah satu ujian iman tertinggi adalah ketika diri tak menyadari.. posisi tertinggi hati, tak lagi Allah yang menghuni.
Terkelabui oleh cinta yang katanya sejati,
padahal hakikat kehadirannya hanya untuk menguji...

Bersibuk memantaskan diri karena jodoh, bukan lagi karena Allah.
Terbakar semangat menikah, tanpa menyadari niat berbelok,
tak lagi untuk ibadah.

Mulai gelisah menapaki pencarian, mengabaikan penguatan ketaatan dalam kesendirian.
Padahal ketahuilah.. episode ‘sendiri’ itu Allah berikan sebagai sebuah kesempatan untuk mengeksplorasi kehidupan.
Episode ‘sendiri’ juga merupakan kesempatan untuk memupuk ketaatan, sebagai bekal persiapan pulang.
Ia bukanlah sebuah kutukan, sehingga dianggap pantas sebagai cibiran. Bukan...

Tenang saja.. kalem.. santai.. semua sudah diatur. Diatur dengan sebaik-baiknya, dengan setepat-tepatnya.
Tak perlu gelisah, khawatir jadi salah arah. Tak perlu buru-buru, khawatir jalan tempuhnya keliru.

Jangan terbawa arus, meski di luar sana sekali ‘kompor’ yang nyaris membuat hangus. Santai saja....
Lagipula mereka di luar sana belum tentu ikut bertanggungjawab apabila diri salah niat...

Kuatkan hati, sambil berbenah diri...
Tapi hati-hati. Jangan bersibuk memantaskan diri karena jodoh, bukan lagi karena Allah...

Sebab jika tujuannya demikian, sesungguhnya kita telah membatasi karunia Allah tanpa sadar...
Jika Allah ridho, karunia yang diberikan-Nya bisa jauh lebih luas dari itu.
Berbenahlah dengan ikhlas, demi menggapai kemuliaan dan kehidupan terbaik, dunia serta akhirat...
Ingatlah, kita akan diuji oleh sesuatu yang benar-benar kita cintai. Bisa jadi sebab Allah cemburu, hamba yang pada mulanya begitu mencintai-Nya, sedang lupa dan lalai tanpa sadar...

Maka doaku, doamu, dan doa siapapun yang setuju..
Berharap diri tak keliru menyandarkan harapan, pada yang tak seharusnya.
Berharap hati tak dilabuhkan, pada tempat yang tak semestinya.
Berharap Allah menggenggam segala rasa, yang tak perlu tercurah.. bila belum saatnya..

Andai pun kelak dipertemukan, berharap kecintaan kepadanya, tak lebih tinggi dari kecintaan kepada-Nya.
Sebab jika Allah tidak ridho, tentu tak sulit bagi-Nya mengambil kembali, apapun yang kita rasa sudah dimiliki...

Maka, undang keridhoan-Nya, dengan tetap menempatkan Illahi Rabbi.. di posisi tertinggi hati..
Dan jangan keliru atas hakikat memantaskan diri.

#Refleksi

Ditulis oleh Febrianti Almeera

*Boleh di SHARE jika bermanfaat :')

Selasa, 16 September 2014

Sajak

Jika orang lain dengan cepatnya melupakan kita;
maka sebaliknya, kita bisa memilih untuk terus mengingatnya (dengan hati yang lapang).
 Bahkan meletakkannya di bagian terbaik kenangan kita.


Menunggu seseorang yang ternyata tidak menunggu kita,
itu sama saja seperti kita menunggu kereta lewat di halte bus.
Tidak akan lewat sampai kapan pun itu kereta.
Menyakitkan memang.
 Tapi hidup ini memang harus dihadapi dengan tegak nan gagah,
bukan ngesot penuh keluh kesah.


-tereliye-

Senin, 15 September 2014

Edisi Galau Internship

Hidup tidak semudah membalikkan telapak tangan. Beruntunglah orang-orang yang hidupnya sedari kecil tidak pernah merasakan kesulitan dan kesempitan. Disatu sisi ada orang-orang yang tidak bisa merasakan nikmat iman, nikmat pendidikan dan nikmat hidup. Ada juga yang hidupnya sedari kecil bolak-balik Rumah Sakit untuk mengobati penyakitnya.
Hidup itu tidak seperti teori-teori yang ada di dalam buku. Terkadang realita jauh lebih menyakitkan dan jauh lebih menyebalkan. 
Hidup itu tidak semudah kita menginginkan sesuatu dan akan terkabul dalam jangka waktu dekat. tidak.. terkadang kita harus jungkir balik dulu sebelum mendapatkan apa yang kita inginkan.
Hidup tidak seindah berjalan di atas awan. Harus ada pengorbanan yang  dilakukan. Teringat seseorang  pernah berkata, bila belum diuji oleh pengorbanan..bersiaplah. Bila belum diuji oleh kehilangan..bersiaplah. Karena Allah menilai hambaNya dari ujian-ujian yang diberikan olehNya. semoga kita semua lulus ujian hidup dariNya dan segera naik kelas keimanan.
Hidup itu tidak semuanya berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Masih ada orang-orang disekitar kita yang berhak untuk menegur dan mengingatkan bila kita salah.
Tetapi kawan, ingatlah.. Masih ada celah-celah kebahagiaan yang setia menanti untuk dihampiri. Masih ada secercah harapan yang disimpan oleh Allah sebagai hadiah bagi hambaNya yang bersabar. Bersabarlah menanti. Maka untuk itu, tersenyumlah wahai saudariku. Bersemangatlah menatap hari esok, semoga semangat dan usahamu dinilai ibadah oleh Allah.aamiin..Semoga hari-hari mu diisi dengan hal-hal yang bermanfaat. 

Rabu, 04 Juni 2014

Happy Graduation

alhamdulillah, masa penantian selama 5 tahun 6 bulan, Ridho dari Allah SWT, bantuan yang tidak terhingga dari mama dan papa, teman sejawat dan guru-guruku juga pasien yang pernah saya periksa merupakan  guru dan pengalaman yang sangat berharga dan tidak ternilai harganya. terimakasih, akhirnya hari ini, tanggal 31 mei 2014 saya diwisuda menjadi DOKTER. gak pake muda lagi. dalam usia genap 23 tahun. alhamdulillah..
ingat dahulu saat pertama kali menginjakkan kaki di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, antara percaya dan tidak diri ini bisa belajar di fakultas kedokteran yang namanya termasyur diseluruh negeri. bertemu dengan senior dari angkatan 05-07 yang luar biasa membagi ilmu dan pengalamannya, bergabung BBMK di FSKI dan bertemu dengan senior yang akidah nya luar biasa, istiqamahnya terjaga sampai sekarang bahkan ada yang mengabdi di daerah konflik seperti PAPUA,
bertemu dengan senior PASTENK ikatan alumni SMA disanalah bertemu dengan senior yang sangat akrab dan hangat, setelah itu mengadakan berbagai acara bakti sosial di SMA kami dahulu, bertemu dengan BSMI dan dari sinilah semua keberanian menjadi dokter ini bermula sewaktu pertama kali berhadapan langsung dengan pasien, sewaktu menjelaskan istilah kesehatan dengan istilah nya pasien dan melakukan sirkumsisi pertama kali. yap, terimakasih.. semua ini tidak lain karena ALLAH SWT mengijinkan kita untuk bertemu, dengan ridhoNya di jalan ini, semua hikmah dan pelajaran kehidupan bisa diambil. mungkin masih ada beberapa harapan yang belum terwujud, semoga masih ada waktu untuk mewujudkannya,aamiin,
saat mengawali langkah di perkoasan tak luput pula semangat yang luar biasa dari orang-orang sekitar, alhamdulillah, rasanya semua jalanku selama jadi dokter muda selalu dimudahkan oleh Allah, semoga tidak ada hak orang lain yang tidak aku tunaikan, teringat seseorang pernah berkata "bila tidak dibalas di dunia maka diakhirat pasti dibalas maka tuluslah dalam membantu pasien, tuluslah dalam bekerja ingatlah Allah disetiap lagkah kaki, walaupun terseok-seok semua akan selesai. setiap kesusahan akan selalu ada kemudahan, bila tidak sekarang akan ada masanya,
dan hari ini langkah awal mejadi dokter.  HIDUP MAHASISWA!! BISMILLAH..


Leptospirosis

Alkisah sebelum menulis ni case, setelah selesai visite besar dengan dosen dan residen, salah seorang dosen dr.Fauzar Sp.PD berkata "ni bagus buat case, siapa yang belum case minggu ini?jarang ditemukan pasien begini, soalnya udah selesai di puskesmas, jadiin pasien case ya". oke pak, saya dan teman-teman yang lain dengan semangat mengiyakan saran beliau. lalu saat mencari bahan lagi-lagi sulit untuk menemukan literatur terbaru, yap, nasib berulang kembali tapi karena kami sekelompok "curiosity" nya tinggi *ceilaah, akhirnya case ini selesai juga, walau postdinas begelimang "dek, AGD ya" "dek, EKG ya" "dek, darah lengkap dan rutin ya" "dek, keton ya" hahaha..


BAB III
LAPORAN KASUS

I. Identitas pasien
Nama          : Ny. N
Umur          : 37 tahun
Alamat        : Lubuk Sikaping
Pekerjaan    : Ibu rumah tangga
No MR       : 83.62.73

1I. Anamnesis
Telah dirawat seorang perempuan berusia 37 tahun  di bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr.M.Djamil Padang sejak tanggal 24 Juli 2013 dengan :

     Keluhan Utama:
Pucat-pucat sejak 1 minggu SMRS

     Riwayat penyakit sekarang:
-          Pucat-pucat sejak 1 minggu SMRS
-          Badan terasa lemah letih sejak 1 minggu SMRS
-          Mata kuning sejak 3 hari SMRS
-          Sesak napas dirasakan kira-kira 1 hari SMRS, tidak dipengaruhi aktivitas, makanan dan cuaca, riwayat terbangun malam karena sesak tidak ada, riwayat tidur dengan bantal ditinggikan tidak ada.
-          Demam sejak ± 1 hari SMRS, demam tinggi, tidak terus menerus, tidak menggigil, tidak berkeringat.
-          Mual disertai muntah dirasakan ± 1 hari SMRS, frekuensi ± 2-3 kali, muntah berisi apa yang dimakan dan diminum.
-          Buang air kecil berwarna teh pekat sejak ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit, BAK lancar, tidak nyeri, rasa panas waktu kencing tidak ada.
-          Nyeri perut kanan atas sejak ± 10 hari sebelum masuk rumah sakit, tidak menjalar
-          Nafsu makan menurun sejak ± 7 hari sebelum masuk rumah sakit
-          Riwayat sering lapar, sering haus, dan sering buang air kecil tidak ada
-          Riwayat penurunan berat badan tidak ada
-          Riwayat sakit kepala dirasakan kira-kira 1 hari SMRS
-          Riwayat nyeri-nyeri sendi dan otot tidak ada
-          Riwayat mata merah dan terasa silau melihat cahaya tidak ada.
-          Riwayat penurunan kesadaran tidak ada.
-          Riwayat tampak bintik-bintik kemerahan di kulit tidak ada
-          Riwayat perdarahan hidung dan gusi tidak ada
-          Riwayat sembab pada lengan dan tungkai tidak ada
-          BAB warna dan konsistensi biasa

     Riwayat Penyakit Dahulu:
-          Riwayat sakit kuning sebelumnya disangkal
-          Riwayat hipertensi disangkal
-          Riwayat penyakit jantung disangkal
-          Riwayat mengkonsumsi obat lama disangkal
-          Riwayat DM disangkal

     Riwayat Penyakit Keluarga
-          Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit kuning sebelumnya
-          Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini sebelumnya

 Riwayat Pengobatan
Pasien kiriman dari RSUD Solok sudah mendapat perawatan selama 5 hari tapi tidak ada perbaikan maka pasien dirujuk ke RSUP DR.M.Djamil Padang. Pasien tidak ingat telah mendapat obat apa saja selama perawatan.

III. Pemeriksaan Fisik
      Status Generalisata
Keadaaan umum         : Sakit sedang
Kesadaran                   : Compos Mentis Cooperatif
Tekanan Darah            : 120/60 mmHg
Nadi                            : 100x/ menit
Nafas                           : 30x/menit
Suhu                            : 38,5 0C
Keadaan gizi               : baik

Kepala                        : Normochepal, rambut tidak mudah rontok
Mata                            : konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (+/+)
THT                             : tidak ada kelainan
Leher                           : kelenjar tiroid tidak membesar, JVP 5-2 cmH2O,
  tidak teraba pembesaran KGB
Dada
 Paru :    Inspeksi        : Simetris kanan = kiri
      Palpasi          : Fremitus kanan= kiri
      Perkusi         : Sonor
      Auskultasi    : Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : Inspeksi        : iktus tidak terlihat
Palpasi         : iktus teraba di 1 jari medial LMCS RIC V tidak kuat angkat
Perkusi        : batas jantung atas      : RIC II
  batas jantung kanan : LSD
  batas jantung kiri       : 1 jari medial LMCS RIC V
         Auskultasi   : irama reguler, bising tidak ada
Abdomen : Inspeksi    : tidak tampak membuncit,
      Auskultasi : BU (+) Normal
      Palpasi       : supel, hepar dan lien tidak teraba,
      Perkusi      : Timpani
            Punggung                    : Nyeri tekan sudut Murphy (-/-), nyeri ketok CVA (-/-)
Ekstremitas                 : akral hangat, perfusi baik, edema (-/-), refleks fisiologis (+/+),
                                      refleks patologis (-/-)

IV. Pemeriksaan Laboratorium Rutin
Pemeriksaan hematologi tanggal   24 Juli 2013
-          Hb                   : 4,0 g/dl
-          Leukosit          : 58.200/ mm3
-          Hematokrit      : 12,5%
-          Trombosit        : 189.000/mm3
V. Diagnosis Kerja   
            - Anemia berat normositik normokrom ec. suspek hemolitik
            - Suspek leukimia akut
            - Hiperglikemia reaktif

VI. Diagnosis banding          :
-          Suspek Leptospirosis 

VII. Penatalaksanaan
-          1st/ MB TKTP
-          IVFD NaCl 0,9% 8 jam/.kolf
-          Paracetamol 3x 500 mg
-          inj. Ceftriaxone 1x2gr
-          NTR 3x1
-          Crossmatch
-          Transfusi PRC 5 kantong (sampai Hb ≥ 10 mg/dl)
-          Pasang kateter

VIII. Pemeriksaan Anjuran
a. Pemeriksaan Kimia klinik:
-          GDR                          : 377
-          Bilirubin Direk            : 2
-          Bilirubin indirek          : 4,4
-          Ureum                         : 76
-          Kreatinin                     : 1,4
b. Pemeriksaan Faal Hepar :
-          SGOT              : 261
-          SGPT              : 62

IX. Follow Up pasien:
a. Tanggal 25/07/2013
S/ Mata kuning (+)
                BAK seperti teh pekat (+)
                Demam (+)
                Sesak (+)
            O/
KU
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Nafas
Suhu
Sakit sedang
CMC
110/70 mmHg
104x/i
30x/i
38 C

    
     Mata           : Konjungtiva anemis (+/+) sklera ikterik (+/+)
     Thoraks       : Vesikuler, rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
     Abdomen   : Hepar dan lien tidak teraba
     Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik, reflek fisiologis +/+, reflek patologis -/-

Laboratorium :
-          SGOT :  291                            - Ureum           : 100,3
-          SGPT :  86                              - Kreatinin       : 3,5
-          Asam urat : 19,2

Urinalisa :
-          Protein             : (++)
-          Glukosa           : (-)
-          Leukosit          : 23-25
-          Eritrosit           : 4-5

A/ - Anemia berat normositik normokrom ec hemolitik
-            Suspek leukimia akut
-            Hiperglikemia reaktif
-            AKI Rifle F ec renal ec ?
-            Gangguan faal hepar ec?

Terapi :
-          1st/ MB TKTP
-          IVFD NaCl 0,9% 8 jam/.kolf
-          Paracetamol 3x 500 mg
-          inj. Ceftriaxone 1x2gr
-          NTR 3x1
-          Allopurin 1x100 mg
-          Curcuma 3x1 tab
-          Metformin 2x 500

    Rencana :
-          Pemeriksaan darah lengkap
-          Pemeriksaan leptospira urin
-          Pemeriksaan Gula Darah Puasa- 2 jam PostPrandial
    
b. Tanggal 26/07/2013
S/ Mata kuning (+)
                BAK seperti teh pekat (+)
                Demam (-)
                Sesak (-)
            O/
KU
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Nafas
Suhu
Sakit sedang
CMC
110/70 mmHg
87x/i
21x/i
37,5 C

    
   


  Mata           : Konjungtiva anemis (+/+) sklera ikterik (+/+)
     Thoraks       : Vesikuler, rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
     Abdomen   : Hepar dan lien tidak teraba
     Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik, reflek fisiologis +/+, reflek patologis -/-

Laboratorium :
-          Cl      : 97 mmol/l
-          K       : 3,1
-          Ca     : 7,9
-          Na     :127
-          Albumin        : 3,5 g/dl                      -  LDL             : 57 g/dl
-          Globulin        : 45 g/dl                       -  HDL                        : 11 g/dl
-          Kolesterol     : 113                            - Trigliserida    : 225
-          Keton urin     : (-)

A/ - Anemia berat normositik normokrom ec hemolitik
-            Suspek leukimia akut
-            Hiperglikemia reaktif
-            AKI Rifle F ec renal
-            Gangguan faal hepar

Terapi :
-          1st/ MB TKTP
-          IVFD NaCl 0,9% 8 jam/.kolf
-          Paracetamol 3x 500 mg
-          inj. Ceftriaxone 1x2gr
-          NTR 3x1
-          Allopurin 1x100 mg
-          Curcuma 3x1 tab
-          Metformin 2x 500